Bermula dari sebuah pesan WhatsApp yang tidak disangka-sangka. Pada suatu hari, saya menerima pesan dari kaka, masuk notif dianjurkan berkenalan dengan seseorang, barangkali cocok, awal nya saya tidak begitu merespon hanya sekedar berkata makasih, setelah seminggu saya baru ingat jika kaka saya pernah memberi nomor seseorang. Akhirnya saya cari dan saya tes saat itu juga.
Awalnya, Lia merespon dengan singkat dan formal serta slow respon. Tapi seiring waktu, obrolan kami menjadi hangat dan akrab. Dari sekadar tanya soal aktivitas hari-hari, kami mulai berbagi cerita tentang kehidupan, keluarga, hobi, bahkan cita-cita. Lia yang awalnya cuek, berubah menjadi akrab, dan saya merasakan tidak lengkap jika tidak chat atau komunikasi setiap hari.
Beberapa bulan kemudian, saya memberanikan diri untuk mengajak lia bertemu langsung di rumahnya. Pertemuan pertama itu canggung, tapi penuh senyum. Setelah pertemuan itu saya merasa yakin, dan dengan jujur menyatakan perasaan dan dengan serius.
Saya pun mulai mendekatkan diri ke keluarga lia. Tak lama setelah itu, saya mengajak keluarga saya datang untuk melamarnya secara resmi.

Akhirnya kami akan menuju hari pernikahan. janji suci akan diikrarkan. Dari pesan WhatsApp yang tak disengaja, kini kami melangkah bersama dalam ikatan suci pernikahan. Siapa sangka, cinta bisa datang dari layar kecil, lalu tumbuh besar di dunia nyata.